Ok jujur aku merinding memikirkan tentang ini. Tapi satu hal yg aku pikirkan sekarang ini bahwa ada kehidupan sesudah ini. Kita pasti pernah bermimpi ketika kita tidur. Tapi bagaimana kalau kita sudah mati pernah kita berpikir apa yang akan terjadi. Sekali lagi saya merasakan sesuatu yg aneh dalam tubuh saya ketika memikirkan ini. Hidung saya yang mampet karna flu sampai terbuka sekarang mungkin karna obat yang saya minum atau karna apa yang saya pikirkan saat ini. Baru saja saya bersama teman2 saya menonton film 90 min in heaven. Mungkin ada sudah sampai ketiduran karna jujur film itu agak terasa boring kalau tidak mengikuti jalan ceritanya. Tapi saya memang orang yang suka nonton film. Dan taukah kita bahwa kita akan makin tertarik kepada sebuah film ketika film itu mempunyai cerita yang hampir mirip dengan yang terjadi atau pernah terjadi dalam kehidupan kita sendiri. Ketika menonton film itu saya bisa merasakan apa yg dirasakan oleh orang dalam film itu. Yup kejadian ini sekitar kurang lebih 10 tahun yg lalu waktu saya duduk di bangku SMP kelas 1. saya tak menyangka saya di ingatkan kembali kejadian itu lewat film yg saya nonton tadi. Yup itu adalah satu kejadian yang fatal dan mengerikan dalam kehidupan saya. Yah mungkin saya tidak sama seperti cerita di film aktornya kecelakaan mati dan pergi ke surga dan balik lagi. Waktu itu saya tidak sampai mati. Yah saya waktu itu hanya pingsan. Mungkin kira2 usia saya 14 tahun ketika saya terjun dari ketinggian kurang lebih 6 meter dari pohon rambutan di belakang rumah saya. Kejadiannya terasa sangat cepat yang saya ingat saya ingin mengambil buah rambutan untuk anak kecil yang di jaga mama saya. Dan ketika saya di atas pohon saya menginjak cabang kecil dan saya seperti bermimpi melihat rumah saya dan saya seperti angin turun dengan cepat. Dan semuanya gelap...! Ketika saya sadar saya melihat wajah seorang bapak tetangga saya dia seperti berlari. Awalnya saya tidak merasakan apa2 tapi lama-lama saya merasakan guncangan yang sakit dan semakin lama semakin nyata sakitnya saya di gendong dengan berlari dan sakit sekali rasanya ketika saya di gendong bapak itu semakin cepat dia berlari semakin terasa sakitnya. Saya di bawah kerumah seorang yang mengerti dengan cedera tulang. Waktu itu saya tidak tahu apa yang terjadi pada tubuh saya. Saya ingat waktu itu banyak orang berkerumun untuk melihat saya. Ketika saya di bawah kerumah baru saya tahu apa yang telah terjadi bahwa saya jatuh dari pohon dan mengakibatkan beberapa tulang di badan saya tergeser. Rusuk kiri saya agak menonjol kedepan pergelangan tangan kanan saya seperti menjadi fleksibel dan yg paling parah pinggang kiri saya yang sudah tidak berada di posisi seharusnya. Selama 2 bulan saya tak pernah beranjak dari tempat tidur saya. Dan selama 2 bulan itu saya merasakan seperti film yang saya nonton itu. Saya hanya bisa menangis ketika orang2 datang melihat kondisi saya. Dan satu hal yang saya ingat dan saya tahu itu bukan mimpi waktu malam saya melihat ibu saya berdoa di samping tempat tidur saya. Saya percaya berkat doa itu saya bisa berjalan lagi sekarang dan mendapatkan banyak pengalaman2 sampai saat ini. Mungkin akan jadi sangat panjang ketika saya harus menceritakan bagaimana proses kesembuhan dan kejadian2 jatuh bangun yang saya hadapi saat itu bagaimana kaki kiri saya mengecil karna ototnya sudah tak pernah di gerakan bagaimana selama bebulan-bulan posisi tidur saya tidak bisa diganti karna ketika ibu saya mencoba membantu menggerakan badan saya, pinggang kiri saya seperti mau terlepas dan rasanya sakit sekali. Tapi saya sangat bersyukur malam ini Tuhan seperti mengingatkan saya kembali tentang kejadian itu. Dan poinnya saya bukan mau menceritakan detail kecelakan yang saya alami itu. Tapi saya ingin sampaikan apa yang saya pikirkan dan rasakan malam ini bahwa waktu itu bisa saja saya mati. Kenapa waktu itu saya tidak mati.? Mungkin dalam film yang saya nonton tadi yang berjudul 90 min in heaven
pemeran utamanya adalah orang yang bisa di bilang seorang pendeta yang dekat dengan Tuhan dia mengalami kecelakan mati dan pergi ke surga tapi Tuhan membangkitkannya kembali untuk bersaksi bahwa surga itu nyata! Sedangkan waktu saya mengalami kecelakan saya bukan orang yang mengetahui kebenaran Yesus Kristus. Saya tahu Tuhan Yesus tapi saya sadar saya bukan orang yang tahu Dia sesungguhnya. Dan ketika saya sembuh pun saya menjadi orang yang sangat dunia selama masa remaja saya. Beberapa kali saya mengalami kecelakaan motor dan beberapa kali saya hampir mengalami kecelakan motor yang fatal karna saya suka ugal-ugalan di jalan. Dan saya sadar ternyata kematian itu sangat mudah. Dalam dunia ini tiap jam tiap hari ada kematian. Kenapa saya masih hidup sampai sekarang? Saya pernah waktu sakit hati sama pacar saya. saya melaju motor dengan sangat cepat dan hampir saya tabrakan, saya pernah hampir masuk jurang karna main di atas motor. Saya pernah di kroyok orang mabuk sekitar 7 orang. Tapi saya tidak jadi mati walaupun kematian itu sangat mudah. Malam ini saya sadar kenapa Tuhan membiarkan saya tetap hidup, karna salah satu karakter Tuhan adalah Dia penuh kasih dan panjang sabar. Karna kasihNya kepada saya Dia sabar menunggu saya sampai saya mau berbalik supaya saya tidak binasa dan bisa masuk dalam kehendakNya menjadi anakNya dan mengerjakan pekerjaanNya. Agar saya waktu saya mati saya tidak binasa dalam api neraka yang kekal. Tetapi beroleh hidup yang kekal bersamaNya dalam kerajaan sorga.
Tuhan sangat mengasihi kita Dia ingin kita menjadi anak2Nya dan bersama-sama denganNya, Dia begitu sabar memberikan kesempatan menuggu kita berbalik kepadaNya karna sungguh Dia tidak ingin satupun manusia binasa di neraka. Jangan membuat Tuhan lebih lama bersabar untuk kita. Jangan biarkan Tuhan menangis melihat kita jatuh dalam kebinasaan.
(Yohanes 3:16 karna begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Salam kasih ; Joseph Richo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar